Sabtu, 02 Juli 2011

Siapakah Samiri


Segala puji bagi Allah, pemilik alam semesta, yang tiada berawal dan tiada berakhir, Salam shalawat serta sejahtera kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya dan tempatkanlah mereka di tempat yang terbaik di sisi-Mu.
Samiri, sebuah nama yang sudah tidak asing lagi bagi umat islam. Sosok Samiri terkenal dengan kisah patung sapi atau lembu emasnya, dan terkenal juga sebagai sosok yang melanggar amanah Nabi Musa as serta Harun as. Selama ini umat islam menyangka bahwa sosok Samiri adalah sebuah nama individu, bahkan ada yang berkata berasal dari bangsa samaria, Hal ini tidak sesuai dengan fakta sejarah yang ada, yakni bahwa Nabi Musa as dan Harun as di utus semata-mata khusus untuk membimbing dan memimpin Bani Israil saja, terlebih lagi, ada pula yang menafsirkan Samiri berasal dari salah satu suku bani israil yaitu suku as-samariyah.
Sedangkan dalam kenyataannya tidak ada nama suku tersebut dari 12 nama suku bani israil yang namanya diambil dari 12 orang nama putra-putra Nabi Yaqub as. Adapun  nama ke 12 putra Nabi Yaqub as antara lain sebagai berikut ini :
1.      Ruben
2.      Simeon/Syam’un
3.      Lewi/Lawi/Levi
4.      Yehuda
5.      Isakhar
6.      Zebulon
7.      Yusuf/Yoseph
8.      Benyamin/Bunyamin
9.      Dan
10. Naftali
11. Gad
12. Asyer
Samiri sebenarnya berasal dari bahasa arab, dari kata as-samar yang berarti samar-samar atau berbicara samar-samar atau dengan bahasa mudahnya adalah berbicara dengan berbisik, logisnya, seseorang yang sedang berbicara baik secara tersembunyi atau terang-terangan, maka harus ada lawan bicaranya, tidak mungkin seseorang  berbicara tanpa ada lawan bicaranya kecuali bagi yang terganggu kejiwaannya.
Hal ini membuktikan bahwa Samiri yang tercantum dalam Al-Quran bukanlah nama dari satu individu atau satu orang saja, melainkan nama dari suatu kelompok yang terdiri atas beberapa individu yang memiliki kepentingan tertentu.
Di  kisahkan dalam Al-Quran bahwa sebelum Nabi Musa as menghadap Allah Swt di gunung Sinai, Nabi Musa as mengangkat Nabi Harun as sebagai penggantinya dan sebagai Imam bangsa israil di hadapan seluruh bani israil, Nabi Harun as menjabat sebagai Imam setelah sebelumnya menjabat sebagai Nabi. Lalu Nabi Musa as pun pergi menghadap Allah Swt untuk menerima segala perintah-Nya yang terkumpul dalam loh-loh yang kini kita kenal sebagai Torah atau Taurat.
Allah Swt berfirman dalam Al-Quran :
…………..Dan berkata Musa kepada saudaranya, yaitu Harun : “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan orang yang membuat kerusakan.” (Al-Ara’af 142)
Berkata Musa : “ Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, yaitu Harun saudaraku, teguhkanlah dia dengan kekuatan, dan jadikanlah dia sekutu dalama urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Mengetahui keadaan kami.” Allah berfirman : “Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa.” (Thohaa 25-36)
Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan perkataanku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakan.” (Qoshosh 34-35)
Allah berfirman : “ Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kamu berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; berangkatlah kamu berdua dengan membawa mu’zizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang menang
Dalam Alkitab Perjanjian Lama menerangkan sebagai berikut ini :
Kau kenakanlah pakaian yang kudus kepada Harun, kau urapi dan kau kuduskanlah dia supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku. Maka semuanya itu haruslah kau kenakan kepada abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya, kemudian engkau harus mengurapi, mentahbiskan dan menguduskan mereka, se­hingga mereka dapat memegang jabatan imam bagi-Ku. (Keluaran 28:41)
Suruhlah suku Lewi mendekat dan menghadap imam Harun, supaya mereka melayani dia. (Bilangan 3:6)
Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka mem­be­rikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya. (Bilangan 17:2)
Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pe­mimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu.(Bilangan 17:6)
Entah kebetulan atau tidak, atau hal ini memang salah satu persamaan aspek kenabian Nabi Musa as dengan Nabi Muhammad Saw yang telah dinubuatkan dalam Alkitab, bahwa Nabi Muhammad Saw pun mengangkat saudaranya yakni Imam ‘Ali bin Abu Tholib as sebagai pengganti dan Imam pertama bagu umatnya pada peristiwa Ghadir Khum yaitu pada saat haji wada.
Apa yang diumumkan Nabi Muhammad Saw di hadapan seluruh umatnya pada hari itu kini terkenal dengan nama hadits Tsaqalain, derajat hadits ini mencapai tingkatan mutawatir karena diriwayatkan oleh lebih dari 120 sahabat. Berikut kisahnya :
Pada saat Nabi Muhammad Saw berada di Ghadir Khum, maka turunlah Surat Al-Maidah 67
Wahai Rasul, sampaikan  apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika kamu tidak menyampaikannya, maka berarti kamu tidak menyampaikan risalah-risalah-Nya“. (Al-Maidah 67)
Setelah mendapatkan wahyu tersebut, Nabi Muhammad Saw kemudian bersabda :
           Sesungguhnya telah aku tinggalkan dua pusaka berharga untuk kalian; Kitab Allah dan Itrah; Ahlul Baitku. Selama berpegang pada keduanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Dan keduanya tidak akan terpisah hingga menjumpaiku di telaga (kelak pada Hari Kiamat).”
           Siapa yang menganggap aku sebagai maula (pemimpin) nya, maka inilah Ali maula-nya”.
Referensi Ahlulsunnah : Suyuthi, dalam tafsir “Durr Al-Mantsur”. Ar-Razi, dalam “Tafsir Ar-Razi”. Sanad : Zaid bin Arqam, Abu Sa’id Al-Khudri, Ibnu Abbas, Jabir bin Abdullah, dll. Ibn Abdul Birr, dalam “Al-Isti’ab”, jilid 3, hal. 203. Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 281. Syaikh Manshur, dalam “At-Taj”, jilid 3, hal. 296. Ibn Katsir, dalam “Al-Bidayah Wan Nihayah”, juz 5, hal. 184-188. Sunan Tirmidzi, hadits no. 3713. Muttaqi Al-Hindi, dalam “Kanzul Ummal”, jilid 13, hadits no. 36340
Setelah menyampaikan amanatnya, lalu turunlah surat Al-Maidah ayat 3, yang isinya sebagai berikut :
           Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian dan Aku ridho Islam sebagai agama kalian
Hal ini membuktikan bahwa sempurnanya agama islam bukanlah karena ibadat Haji tersebut sebagaimana yang ditafsirkan beberapa orang, sedangkan faktanya sebelum kedatangan islam pun umat yahudi dan kaum musyrik Mekah sering berumrah dan beribadah Haji karena sudah menjadi bagian syariat agama dan kebudayaan mereka yang berasal dari moyang yang sama, yaitu Nabi Ibrohim as. Justru dengan urutan turunnya Al-maidah 67, lalu ucapan Nabi Saw dan ditutup dengan turunnya Al-Maidah 3, membuktikan sempurnanya Islam dengan pengangkatan Imam ‘Ali as sebagai Imam pertama dan pengganti Nabi Muhammad Saw jika beliau Saw sudah wafat.
Hal ini juga merupakan salah satu persamaan aspek kenabian antara Nabi Muhammad Saw dengan Nabi Musa as, yaitu mengangkat salah satu saudaranya sebagai Imam dan penggantinya.
Syaikh Mannshur mengutip pernyataan Imam Syafi’i ra sebagai berikut terkait masalah hadits tersebut :
Rasul menginginkan kepemimpinan Islam dengan pengangkatan Ali tersebut, sebagaimana firman Allah : ‘Dan Allah adalah pemimpin kaum mu’min, sementara kaum kafir tidak ada pemimpin bagi mereka’ [Q.S. Muhammad 11]”. (Syaikh Manshur, dalam “At-Taj”, jilid 3, hal. 296)
Abu Bakar ra dan Umar bin Khottob ra pun termasuk yang memberikan selamat kepada Imam ‘Ali as pada peristiwa Ghodir Khum tersebut. Umar  ra berkata :
Selamat untukmu wahai putera Abi Tholib. Kini engkau adalah pemimpinku dan pemimpin kaum mukmin dan mukminat”.
Referensi Ahlulsunnah : Ar-Rozi, dalam tafsir “Ar-Rozi”, pada Q.S. Al-Maidah 67. Muttaqi Al-Hindi, dalam “Kanzul Ummal”, jilid 13, hadits no. 36420. Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 281. Ibn Katsir, dalam “Al-Bidayah Wan Nihayah”, jilid 3,  juz 5, hal. 185. Ibn Taimiyyah, dalam “Fadhlu Ahlil Bait Wa Huququhum”, hal. 88, 90-91)
jika kita sambungkan dengan konsep Imamah terutama dengan hadits Nabi Muhammad Saw yang mengatakan :
           Tidak sukakah wahai engkau ‘Ali? Bahwa kedudukanmu disisiku bagaikan Harun disisi Musa?
           Engkau (hai Ali) di sisiku bagaikan kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tiada Nabi setelahku.””
Maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kedudukan Imam ‘Ali sama seperti kedudukan Nabi Harun as disisi Nabi Musa as, dan sejarah pun membuktikan baik dalam Al-Quran maupun dalam Al-Kitab bahwa Nabi Harun as di angkat menjadi Imam bagi bangsa Israil setelah ia menjabat sebagai Nabi.
Lalu apa hanya itu saja, apa tidak ada bukti-bukti kesamaan aspek kenabian yang lain? Ternyata Nabi Musa as pun pernah bersabda dalam Alkitab Ulangan 18:15 yang berbunyi sebagai berikut :
“Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.”
Kemudian dalam Ulangan 18:18 gantian Allah Swt yang berfirman :
“seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
Dari hadits Nabi Muhammad Saw, terutama dari keterangan dalam Alkitab Perjanjian Lama tersebut membuktikan bahwa akan datang seorang Nabi yang akan dibangkitkan oleh Allah untuk menyelamatkan bani israil dengan criteria memiliki kesamaan dengan Nabi Musa as.
Tentu saja kesamaan yang dimaksud bukan dari segi fisik atau kehidupan sehari-harinya, karena tidaklah mungkin ada copy-paste manusia yang benar-benar sama 100%, bahkan seseorang yang kembar pun masih memiliki perbedaan. Sedangkan yang dimaksud akan sama seperti Nabi Musa as yakni dalam segi aspek kenabiannya.
Adapun aspek kenabian Nabi Musa as itu antara lain sebagai berikut :
1.      Nabi, Rosul dan Imam bagi umatnya
2.      Kodefikasi kitab suci Taurat  yang telah selesai selama Nabi Musa as masih hidup
3.      Adanya perintah bermigrasi / hijrah beserta umatnya dari penindasan Fir’aun
4.      Menghadap Allah Swt secara langsung di gunung Sinai untuk menerima perintah-Nya
5.      Mengangkat seorang hamba sahaya nya menjadi panglima militer sebelum wafatnya Nabi Musa as
6.      Memiliki saudara yang di angkat menjadi pembantu, pengganti dan Imam pertama bagi umatnya
7.      Memiliki 12 Imam yang berasal dari keluarganya, yakni 12 Imam suku Lewi yang dimana salah satunya menjadi Imam besar diantara yang lainnya
8.      Penggantinya dan keturunannya disucikan untuk menjadi Imam besar bani israil
9.      Kepemimpinan penggantinya di khianati oleh sebagian umatnya.
Aspek kenabian Nabi Muhammad Saw :
1.      Nabi, Rasul, Imam dan tuan para Nabi / Nabi penutup bagi alam semesta
2.      Kodefikasi Al-Quran yang telah selesai diturunkan selagi beliau Saw masih hidup
3.      Adanya perintah bermigrasi / Hijrah beserta umatnya dari kaum musryikin Mekah
4.      Menghadap Allah Swt secara langsung pada peristiwa Isra Mi’raj untuk menerima perintah-Nya
5.      Mengangkat mantan hamba sahayanya sebagai panglima militer sebelum wafatnya
6.      Mengangkat seorang anggota keluarganya menjadi pengganti dan Imam pertama bagi umatnya
7.      Memiliki 12 imam yang berasal dari keturunannya
8.      Penggantinya dan keturunnannya disucikan untuk menjadi Imam besar
9.      Kepemimpinan penggantinya di khianati oleh sebagian umatnya.
Jika kita bandingkan dengan aspek kenabian Isa (Yesus) as, maka akan ditemukan perbedaan sebagai berikut :
1.      Nabi, Rosul dan Imam bagi umatnya
2.      Kodefikasi Injil yang belum selesai diturunkan hingga wafatnya
3.      Tidak ada perintah bermigrasi / hijrah dari penguasa bersama sebagian besar umatnya
4.      Tidak pernah menghadap Tuhan secara langsung untuk menerima perintah-Nya
5.      Tidak memiliki hamba sahaya yang diangkat menjadi panglima militer
6.      Tidak memiliki keluarga yang diangkat menjadi pengganti serta Imam pertama bagi umatnya
7.      Tidak memiliki 12 imam dari keluarganya, hanya memiliki 12 Imam yang bersal dari suku-suku yang berbeda. Setiap satu dari mereka dipersiapkan menjadi Imam bagi sukunya masing-masing, dalam Alkitab terkenal dengan nama 12 Apostle, sedang dalam Al-Quran terkenal dengan nama Al-Hawariyyin.
8.      Tidak memiliki pengganti atau keturunan yang disucikan untuk menjadi Imam
9.      Tidak memiliki saudara yang diangkat menjadi pemimpin kemudian kepemimpinan saudaranya dikhianati
Memang banyak umat islam (yang fanatik) melarang membaca Alkitab, bahkan sampai ada yang memfatwakan menyentuhnya pun sudah dianggap keluar dari Islam (murtad), namun menurut hemat saya, hal itu justru semakin memperbodoh umat islam itu sendiri, mereka jadi enggan membaca dan menuntut ilmu sehingga pengetahuan mereka akan agama hanya terbatas pada masalah halal dan haram, kafir dan muslim, Hal, itu adalah hasil dari pemikiran yang fanatik buta yang mempelajari agama hanya sebatas kulit luarnya saja. Padahal Allah Swt sudah memerintahkan manusia untuk membaca dalam surat Al-Iqra. Bahkan Allah pun menganjurkan umat muslim untuk mempelajari Alkitab, Allah Swt berfiman :
     Maka bertanyalah kalian pada Ahlul Kitab jika kalian tidak mengetahui (QS 21:7, 16:43)
Hal ini bukan sekedar anjuran, atau hiasan belaka. Hal ini dianjurkan agar kita tahu apa yang tidak dijelaskan dalam Alquran secara gamblang. Sebab Al-Quran memang hanya di menjelaskan secara garis besar saja. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Kahfi 109 :
     Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
Bahkan Allah pun berfirman bahwa hanya sebagian dari isi Alkitab yang telah diubah oleh pena penulis palsu, sisanya Ia Swt selamatkan sebagai petunjuk untuk umat berikutnya. Allah Swt berfirman dalam Al-Baqarah 41
     Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Qur’an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa”.
Dari penjelasan ayat tersebut, bahwa ilmu Allah tak akan cukup jika ditulis dalam satu kitab saja, dan tugas kita mencari sisanya tentu saja dengan panduan dan arahan orang-orang yang telah disucikan, yang menunaikan zakat ketika ruku, ahli dzikir, yang di ibaratkan sebagai gerbangnya ilmu, selain berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 41 di atas juga membuktikan bahwa umat islam juga harus mengimani Alkitab namun harus pandai memilah dan memilih mana keterangan dalam Alkitab yang sudah menyimpang dan mana ayat yang memiliki kesamaan dengan Al-Quran, maka ambillah yang sama ayatnya lalu imani dengan hati dan renungkan dengan logika.
Dari penjelasan persamaan aspek kenabian Musa as serta Nabi Muhammad Saw di atas, mengenai masalah samiri, maka saya akan menjabarkan poin ke 9 saja, yakni dikhianati kepemimpinan saudaranya Nabi Musa as dan Nabi Muhammad Saw.









Pengangkatan Imam ‘Ali menjadi wasiy dan Imam bagi umat islam pada peristiwa Ghadir Khum merupakan pemenuhan Nubuat ke Messiahan Universal Nabi Muhammad Saw. Yang dimana ayat-ayat Al-Quran dan Alkitab telah membuktikan sendiri pada artiel bagian satu mengenai Samiri.
Dalam Alkitab dan Al-Quran terkenal dengan peristiwa Sapi Emas atau Lembu Emas. Dalam Alkitab tidak dijelaskan siapa individu-individu yang bertanggung jawab dalam hal tersebut dan hanya menyebutkan sebagia umat Nabi Musa As, namun dalam Al-Quran dinyatakan bahwa yang bertanggung jawab adalah kelompok Samiri (lihat artikel sebelumnya bahwa samiri adalah nama suatu kelompok).
PERISTIWA SAQIFAH DAN PATUNG SAPI EMAS
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa samiri adalah nama dari suatu kelompok yang bekonspirasi mengkudeta Nabi Harun as ketika Nabi Musa as sedang menghadap Tuhan di gunung sinai.
Alkitab menerangkan sebagai berikut :
Keluaran 32:1-5
32:1. Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: “Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir–kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”
32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.”
32:3 Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
32:4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”
32:5 Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: “Besok hari raya bagi TUHAN!”
Dalam ayat 2-5,  terkesan seolah-olah bahwa sesungguhnya Nabi Harun as yang menjadi biang keladi dalam peristiwa patung lembu atau sapi emas itu. Tidaklah mungkin bagi Harun as melakukan hal demikian sementara di bagian lain Alkitab ia (Harun As) dipuji habis-habisan, di sucikan dan diangkat sebagai Imam serta pengganti Nabi Musa as, begitu pula juga dengan ke 12 anggota keluarganya. Jadi kisah ini sangatlah tidak logis jika dikatakan Nabi Harun as sebagai biang keladinya. Dikisahkan pula bahwa Nabi Musa as pun kembali bersama hamba sahayanya Yosua bin Nun as menemui umatnya yang telah menyimpang dari amanatnya.
32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
32:20 Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.
32:21. Lalu berkatalah Musa kepada Harun: “Apakah yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan dosa yang sebesar itu kepada mereka?”
32:22 Tetapi jawab Harun: “Janganlah bangkit amarah tuanku; engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata.
32:23 Mereka berkata kepadaku: Buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir–kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
32:24 Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini.”
32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang–sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka.
Dalam ayat ke 22 di atas tampak bahwa Nabi Harun As mencoba menjelaskan perkara yang sebenarnya bahwa kemungkinan ia melakukan itu dalam rangka Taqiyah atau dalam rangka untuk menjaga ukhuwah agar bani israil tidak terpecah, atau mungkin pula ada ancaman-ancaman hendak membunuh beliau, tentunya Nabi Harun as tidaklah takut mati, tapi yang beliau as khawatirkan jika umatnya saja mampu membunuh dirinya, sudah barang tentu mampu membunuh Nabi Musa as, oleh karena itu beliau mengikuti saja keinginan mereka dengan berat hati dan rasa penuh kekhawatiran.
Al-Quran pun menyatakan hal yang sama terkait msalah diamnya Nabi Harun As.
Al-Baqarah 92
Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.
Dari ayat diatas sudah dapat dipastikan bahwa kisah pengkhianatan amanah tersebut terjadi ketika Nabi Musa As sedang pergi sementara waktu ke gunung sinai untuk menghadap Tuhan dan menerima perintah-Nya.
Al-Ara’af 148
Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Merekamenjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Al-Ara’af 150
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu? Dan Musapun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: “Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim”
Thahaa 85
Allah berfirman: “Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.
Thahaa 92-94
Berkata Musa: “Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihatmereka telah sesat, (sehingga) kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?” Harun menjawab´ “Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): “Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku”.
Kini menjadi jelas bahwa setelah melihat perbandingan dari kedua kitab suci tersebut maka dapat di ambil beberapa poin penting, yakni :
Samiri terdiri atas beberapa orang atau sekelompok orang yang kemudian menghasut umat, hal ini duktikan dengan penggunaan kata “mereka”, “kaum”.
Adanya pembelaan diri dari Nabi Harun bahwa bani Israil memang sukar diatur dan jahat (keluaran 32:22), bahkan sampai hendak membunuh beliau (Al-Ara’af 150)sehingga beliau bertaqiyah dengan mengikuti atau mendiamkan mereka seperti yang tercantum dalam AlQuran. Dan diamnya beliau tiada lain untuk menjaga agar bani israil tidak berperang satu sama lain antara yang pro Harun as dengan yang kontra Harun as.
Jika dalam jaman Nabi Musa as kisah pengkhianatan terhadap Imamah Harun as disimbolkan dengan patung sapi emas, yang dijelaskan bahwa terbuat dari perhiasan-perhiasan serta mampu mengeluarkan suara. Maka pada jaman Nabi Muhammad Saw patung sapi emas itu berganti menjadi suatu bentuk pemerintahan.
Yang perlu kita tahu, bahwa sapi adalah sebagai lambang dari kemakmuran bagi mayoritas bangsa-bangsa, bahkan mimpi Nabi Yusuf as mengenai 7 masa paceklik dan 7 masa makmur ditandai dengan sapi betina.
Sedangkan emas adalah logam mulia, tinggi nilainya dan merupakan lambang kekayaan, Analoginya adalah barang siapa yang memiliki kemakmuran dan kekayaan sudah pasti adalah orang yang memiliki kekuasaan, sedangkan Patung disimbolkan sebagai bentuk dari pemerintahan itu, patung adalah benda yang mati, kaku, kosong tak bernyawa. Seindah-indahnya patung tak akan bisa menyamai benda aslinya.
Hal itu juga dapat di analogikan sebagai suatu bentuk pemerintahan yang kosong di dalam pada hakekatnya, namun terlihat megah dari luarnya, sedangkan suara patung itu di analogikan sebagai titah atau perintah dari orang yang berkuasa a. Suara patung sapi emas itu pada jaman Nabi Musa di anggap sebagai kemukzizatannya, sehingga mereka terpukau padanya dan bentuk indah dari sapi emas itu dianggap sebagai sosok yang tiada bercela, meskipun dalam kenyataannya tidak membawa faedah bagi mereka.
Hal itu juga sama dengan bentuk pemerintahan yang para abdi negaranya atau para pemimpinnya di agung-agungkan meskipun telah terbukti bercela.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa patung sapi emas pada jaman Nabi Muhammad  Saw adalah suatu bentuk pemerintahan yang kosong pada hakekatnya karena berdasar pelanggaran amanah Nabi Muhammad Saw pada peristiwa Ghadir Khum. Dan peristiwa ini terkenal dengan nama peristiwa Saqifah, yang dimana sekelompok sahabat mengadakan rapat rahasia di naungan bani saidah untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pemimpin, padahal mereka pun telah mengetahui bahwa yang telah ditunjuk Nabi Saw adalah Imam ‘Ali As.
Namun karena ketidak sukaan mereka terhadap Imam ‘Ali yang berbeda suku dengan mereka, dan juga yang usianya lebih muda dari mereka, maka mereka memutuskan pengkudetaan, Hal ini dibuktikan dgn hadits-hadits populer di kalangan Sunni dan Syi’ah, yang dimana salah satu sahabat Nabi mencegah Nabi untuk menuliskan wasiat untuk umat, karena ia sudah tahu apa yang hendak ditulis Nabi, Wasiat itu memang penting, sebab ada bukti tertulis mengenai pengangkatan Imam ‘Ali sebagai Imam pertama bagi umat Islam, dan kemungkinan Nabi tahu jika tidak ada bukti tertulis maka umat tidak akan percaya. Apalagi dengan posisi Nabi Saw sebagai kepala pemerintahan saat itu, surat yang ia tulis menjadi dokumen negara yang tidak dapat di ganggu gugat, Namun apa mau dikata, sahabat Nabi itu berhasil membuat Nabi marah dalam keadaan sakit sehingga beliau tidak menulis wasiatnya.
Kemudian di buktikan lagi dengan pengangkatan salah seorang sahabat Nabi Saw di hadapan umat, yang tentu mengundang protes keras. Ada yang pro dan ada yang kontra, persis seperti kisah Nabi Harun as. Hal ini membuat Imam ‘Ali as juga terkejut dan tidak membaiat sahabat Nabi tersebut hingga wafatnya Saidah Fatimah as.
Sikap diamnya Imam ‘Ali dan kemudian berbaiat juga merupakan suatu kesamaan antara dirinya dgn Nabi Harun as, yakni menjaga ukhuwah. Belum lagi ditambah dengan fakta bahwa beliau hendak dibunuh oleh beberapa sahabat utama Nabi karena menolak membaiat Abu Bakr. Peristiwa tersebut terkenal dengan peristiwa pengepungan rumah Fathimah as yang mashyur dikalangan ulama sunni dan syi’ah.
Kini jelas sudah bahwa Samiri adalah suatu kelompok dari umat nabi Musa as sendiri, yaitu sebagian dari bani israil. Sedangkan pada masa nabi Muhammad Saw yaitu beberpa sahabat Nabi Saw yang mengkudeta keimamahan Imam ‘Ali demi patung sapi emas (kekuasaan).
 sumber : http://wan.web.id


Rabu, 22 Juni 2011

RAHASIA SIMBOL DALAM BANGUNAN PUBLIK



Tokoh tertinggi Freemasonry dari Lodge of London sebelum menandatangani dekrasi kemerdekaan Amerika pada tahun 1776, George Washington, pernah berkata, “ CARA TERBAIK MENYEMBUNYIKAN RAHASIA ADALAH DENGAN MELETAKKANNYA DI TEMPAT UMUM ”, apa yang dikatakan Bapak Kemerdekaan Amerika ini memang benar, mungkin juga dia terinspirasi dari pandangan ahli strategi perang asal Cina, Sun Tzu, yang berucap, “ PERSEMBUNYIAN YANG PALING AMAN ADALAH DI TEMPAT YANG PALING TERANG ”.

Ya, sesuatu yang paling tak terduga pihak lawan adalah cara yang paling lazim dilakukan orang untuk mencari aman dan akhirnya menang, Itu pula yang mengilhami Hitler yang kemudian menyusun konsep Blitzkrieg atau serangan dadakan yang nyaris menaklukkan seluruh Eropa, atau yang dilakukan pesilat dengan jurus-jurus kembangannya.

Memahami hal ini dan menghubungkannya dengan fenomena tersembunyi yang banyak terdapat di berbagai gedung dan area publik, setidaknya menarik untuk dikaji, apalagi hal ini terkait dengan penggunaan simbol-simbol, Profesor Robert Langdon, karakter utama Dan Brown dalam “ The Da Vinci Code ” berkata “ SIMBOL ADALAH BAHASA UNIVERSAL, DAN SIMBOL ADALAH BAHASA RAHASIA YANG SUDAH BERUMUR SANGAT TUA”.
Nah, lantas mengapa Markas Besar Uni Eropa dibuat mirip dengan simbol Menara Babel ?, Mengapa markas besar angkatan bersenjata Amerika dibuat mengikut simbol Pentagon ?, dan mengapa pula Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi di Cikarang pun ikut-ikutan berbentuk Pentagon ?, ini adalah sedikit dari apa yang akan kita bahas.

Pentagram dan Tabung Erlenmeyer di Cikarang

Ada langkah sederhana, bukalah Google Earth, Lalu ketikkan “ Cikarang, Bekasi, Indonesia”, Jika bola dunia yang ada di layar telah memperlihatkan lanskap Cikarang, dekatkan sampai dengan jarak elev.214 ft, Perhatikan baik-baik, dari arah pintu keluar Tol Cikarang Pusat, terus ke selatan melewati kompleks perumahan Delta Mas, dan Anda akan menemukan sebuah struktur kompleks bangunan berbentuk Pentagram dilihat dari atas, sama sebangun dengan bentuk Pentagon, Markas Besar Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.

 Anda heran ?, saya pun heran, mengapa hal itu bisa terjadi?
Jangan berhenti, teruslah bergerak, sekarang menyusur ke sebelah tenggaranya, tetap pertahankan ketinggian di elev 214 ft, Atau agar tidak sulit “ ambil ” penggaris yang disediakan di atas Google Earth dan rentangkan sejauh 7,11 kilometer dari “ Pentagon from Cikarang “ tersebut.


Kalau Anda jeli, Anda akan melihat struktur bangunan yang sangat mirip dengan Tabung atau Labu Erlenmeyer, sebuah tabung yang lazim terdapat di laboratorium, yang berfungsi untuk menampung larutan, bahan, atau cairan, Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lainnya.

Mengapa ada simbol dunia medis di dalam struktur bangunan di tenggara ‘ Pentagram from Cikarang ’ tersebut? Saya juga belum bisa memastikannya.

Setelah melihat fakta di atas, mari kita kaji bersama-sama simbol tersebut, yang pertama adalah Pentagon atau dalam bentuk yang lain juga Pentagram, Wikipedia menulis, “ PENTAGRAM DIGUNAKAN SECARA SIMBOLIS PADA MASA YUNANI KUNO DAN BABILONIA, PENTAGRAM DIHUBUNGKAN DENGAN DUNIA SIHIR, DAN BANYAK ORANG YANG MEMPUNYAI KEPERCAYAAN PAGANISME MENGENAKAN KALUNG BERBENTUK PENTAGRAM, AGAMA KRISTEN PERNAH MENGGUNAKAN PENTAGRAM DENGAN UMUM UNTUK MELAMBANGKAN LIMA LUKA YESUS, NAMUN UMAT KRISTEN SAAT INI MENGAITKAN BENTUK TERSEBUT DENGAN SETAN “.

Lalu ditambahkan oleh Wikipedia, “ PARA PEMERCAYA SETAN MENGGUNAKAN PENTAGRAM PYTHAGORAS (SATU UJUNG MENGARAH KE BAWAH) YANG DIGAMBARKAN MENYENTUH SEBUAH LINGKARAN GANDA, DENGAN KEPALA BAPHOMET DALAM PENTAGRAM TERSEBUT. MEREKA MENGGUNAKANNYA SEPERTI PYTHAGORAS, NAMUN HURUF-HURUF YUNANI YANG DIGUNAKAN PYTHAGORAS BIASANYA DIGANTIKAN HURUF-HURUF IBRANI לויתן YANG MEMBENTUK NAMA LEVIATHAN.”

Jadi jelas, Pentagon atau Pentagram merupakan
simbol yang berhubungan dengan simbol Kepala Baphomet atau The Satanic Goat atau Lucifer itu sendiri, mengapa struktur bangunan Pemerintahan Pusat Kabupaten Bekasi di Cikarang itu berbentuk The Satanic Goat ? Mungkin Sa’adudin, orang nomor satu di wilayah itu punya jawabannya


Bentuk Pentagon (a.k.a Pentagram Baphomet) yang diadopsi oleh struktur bangunan markas besar angkatan bersenjata Amerika Serikat dan juga oleh bangunan kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi di Cikarang, merupakan contoh kecil adanya rekayasa penyusupan The Satanic Symbol di dalam gedung-gedung modern.

Istilah “penyusupan” sesungguhnya tidak tepat karena upaya tersebut dilakukan dengan sadar, direncanakan, dan terang-terangan, adalah mustahil jika ada yang mengatakan hal itu hanya kebetulan belaka.
Hal-hal yang serupa juga terjadi pada banyak bangunan lain di seluruh dunia, juga pada struktur atau desain sebuah kota, jalan raya, persimpangan, dan sebagainya, tidak saja desain Washington DC yang sudah diketahui banyak orang memiliki banyak struktur Kabbalis, namun juga Jakarta.
Dua struktur Kabbalis di dalam arsitektur kota Jakarta yang sampai hari ini bisa kita lihat ada di pusat wilayah elit Menteng, di seputaran Taman Suropati, dan yang kedua adalah Bundaran Hotel Indonesia yang juga merupakan salah satu gerbang wilayah Menteng.

Kepala Baphomet di Pusat Menteng

Ada cara mudah untuk melihat bukti adanya struktur simbol Kepala Kambing Iblis Baphomet di seputaran Taman Suropati, ambil saja atlas Kota Jakarta, lalu tandai lokasi Taman Suropati. Putar atlas tersebut seratus delapan puluh derajat. Arah Utara yang biasanya berada di atas, menjadi di bawah, nah, sekarang lihat baik-baik seputaran Taman Suropati tersebut.
Perhatikan: Jalan Untung Suropati (bagian bawah), Jalan Sunda Kelapa (bagian atas), Jalan Madiun dan Banyumas (tanduk kanan), serta Jalan Subang dan Cimahi (tanduk kiri). Letak jalan ini tidak pernah berubah sejak awal dibangunnya “Kota Menteng” oleh VOC hingga sekarang.

Dan yang menariknya lagi, tepat dibagian “ OTAK KEPALA KAMBING ” tersebut berdiri Gedung Bappenas, Gedung kuno bekas Loji Bintang Timur, markas besar gerakan Freemasonry Hindia Belanda, Gedung ini sampai sekarang menyimpan misteri sejarah, demikian pengakuan jujur Romo Adolf Heuken, SJ, di dalam bukunya “ MENTENG, ‘KOTA TAMAN’ PERTAMA DI INDONESIA” (BERSAMA GRACE PAMUNGKAS ST, 2001, HAL.72-73).

Sejarah Wilayah Menteng

Menteng merupakan sentrum dari Batavia setelah diperluas, kota Batavia awalnya berada di pesisir utara dengan bentuk sebuah kota benteng, lalu melebar ke wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Stadhuis (Sekarang populer disebut Museum Fatahillah).

Kian lama pendatang dari Belanda dan juga Eropa kian banyak datang ke Batavia, lalu ada serangan wabah penyakit di Batavia lama, maka pemerintah Hindia Belanda pun memperluas kota ini ke selatan, menjauhi Batavia Lama dengan membangun wilayah yang sekarang berada di sekitar Monas, yang dulu bernama Koningsplein.

Memasuki abad ke-20 Masehi, Koningsplein sudah dianggap padat, sehingga dibangunlah wilayah di selatannya lagi, yakni di Menteng, Menteng modern pertama kali dibangun di awal abad ke-20 Masehi oleh Pemerintah Kota Praja Hindia Belanda.

Awalnya Kota Praja menyetujui rancangan PAJ. Moojen, seorang arsitek Belanda didikan Belgia yang merancang suatu bentuk radial pada kawasan tersebut, dengan pusatnya berada di sebuah tanah lapang yang sekarang disebut Taman Suropati.

Bentuknya seperti sebuah lingkaran, lengkap dengan sulur-sulur jalan dan pertemuan-pertemuannya yang seluruhnya berporos pada tanah lapang itu yang kemudian oleh Kota Praja dinamakan sebagai Burgemeester Bisschopplein, sebagai bentuk penghormatan pada Walikota Batavia pertama tahun 1916-1920, General Governor Meneer Bisschop, yang juga salah seorang petinggi Masonry.

Dalam rancangan Moojen, belum ada niatan untuk mendirikan Adhucstat Logegebouw di selatan Taman Suropati. Pola rancang Menteng dari Moojen yang dibuat pada tahun 1910 baru disetujui Kota Praja dua tahun setelahnya.

Rancangan Moojen ini di kemudian hari ternyata dianggap banyak membawa masalah, terutama dalam hal pengaturan lalu lintas. Banyak pertemuan jalan dengan sudut yang tajam, seperti di per’enam’an jalan-jalan Cokroaminoto-Sam Ratulangi-Gereja Theresia-Yusuf Adiwinata.

Sebab itu, Kota Praja berencana untuk memoles Menteng lebih indah lagi dan tentu saja mengurangi kesulitan yang ditimbulkan oleh rancangan yang pertama. Maka di tahun 1918 Kota Praja memanggil Ir. F.J. Kubatz untuk ditugasi hal tersebut yang dibantu oleh Ir. J.F. Van Hoytema, Ir. F.J.L. Ghijsels, dan H. Von Essen.
Oleh Kubatz dan kawan-kawan, gaya radial Moojen tidak sepenuhnya dipapas, namun diperlembut di sana-sini. Sentrum Menteng tetap di Burgemeester Bisschopplein, hanya saja, jika Moojen merancang sentrum tersebut benar-benar bulat, maka oleh Kubatz diubah sedikit, di bagian selatan Burgemeester Bisschopplein dibuat menjadi lebih datar, Jadi, dilihat dari udara, seputar taman ini seperti sebuah kubah dengan bagian utara sebagai kubah dan bagian selatan sebagai dasarnya.

Salah satu rekan Kubatz, Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels, pada 1916 mendirikan biro arsitek dan kontraktor AIA (Algemen Ingenieurs en Architecten Bureau) yang kemudian menjadi terkenal. Sembilan tahun kemudian, AIA ikutan proyek pembangunan Adhucstat Logegebouw dan juga Gereja Paulus di sebelah Baratnya.

Pembangunan Adhucstat Logegebouw atau yang kini kita kenal sebagai Gedung Bappenas, menimbulkan banyak kontroversi, catatan resmi menyebutkan jika gedung tersebut mulai dibangun pada tahun 1925 dengan bentuk yang sungguh-sungguh berbeda dengan vegetasi sekitar, bentuk bangunannya mirip dengan benteng dengan sisi kanan dan sisi kirinya berbentuk kaku-persegi serta menjorok ke depan sedikit.

Namun sebuah foto yang diambil di awal 1920-an menggambarkan jika gedung tersebut awalnya menunjukkan pengaruh klasisisme yang kuat dengan empat pilar utama yang tinggi di beranda depan, lengkap dengan atap berbentuk piramida seperti jenis bangunan klasisisme lainnya, serta bentuk kiri dan kanan bangunan yang persegi namun sepertinya tidak terlalu dominan.

Salah satu contoh bangunan bergaya klasisme adalah Gedung Pancasila yang dekat Lapangan Banteng atau pun Gedung Museum Gajah di Medan Merdeka Barat. Perubahan bentuk dari awal tahun 1920-an hingga dianggap “dibangun kembali” pada 1925, sampai sekarang masih menjadi bahan penyelidikan para pengamat arsitektur gedung-gedung bersejarah. Misterius, memang. Belum lagi kegiatan persaudaraan rahasia di dalamnya

 Adolf Heuken, SJ, merupakan seorang peneliti Jerman yang sangat intens meneliti manuskrip-manuskrip kuno tentang Batavia, sejumlah hasil penelitiannya sudah dibukukan, salah satunya tentang Menteng, Dalam buku “ Menteng Kota Taman Pertama di Indonesia ” (bersama Grace Pamungkas ST, 2001, hal.72-73), Heuken menyatakan jika Gedung Vrijmetselarij (Freemasonry) di pusat Menteng masih menyimpan misteri hingga saat ini.

Pernah Dikenal Sebagai Rumah Setan

Di masa Batavia, Loji Bintang Timur yang sekarang dikenal sebagai Gedung Bappenas dinamakan Adhucstat. Gedung ini dirancang Ir. N.E. Burkoven Jaspers. Adhucstat memiliki arti sebagai “ Kami Masih Berdiri di Sini ”, setelah selesai dibangun pada 1934, gedung ini langsung difungsikan sesuai dengan perencanaan semula, yakni sebagai Loji atau markas persaudaraan Mason Bebas Hindia Belanda.

Sebelumnya, para Mason ini mengunakan Loji De Ster in het Oosten atau Loji Bintang Timur yang berdiri di Vrijmetselaarsweg atau Jalan Freemasonry-nama jalan itu sekarang menjadi Jalan Budi Utomo, sebuah perkumpulan priyayi Jawa-Madura yang dekat hubungannya dengan Tarekat Mason Bebas, setelah Adhucstat rampung, tokoh-tokoh Mason ini pindah ke gedung yang baru di pusat wilayah Menteng tersebut.

Sebab itu, Adhucstat Logegebouw ini juga dikenal dengan nama Loji Bintang Timur yang baru (The Nieuw De Ster in het Oosten Loge) Ritual pemanggilan arwah sebagai ritual utama para Mason mulai saat itu dilakukan di lantai bawah Adhucstat, Tentunya secara diam-diam, namun lama-kelamaan hal yang ganjil tersebut akhirnya terendus orang luar dan menyebar dengan cepat bagaikan wabah penyakit, Orang pribumi menyebut Adhucstat sebagai “Rumah Setan”, sebutan yang sama yang dipakai para pribumi untuk loji-loji Mason lainnya di seluruh Hindia Belanda ketika itu.

Pada zaman pendudukan Jepang di Jakarta, aktivitas persaudaraan Mason Hindia Belanda sempat berhenti, oleh Jepang, nama-nama Belanda untuk kota, gedung, dan sebagainya dihapus dan digantikan dengan nama Indonesia, seperti: Batavia diubah menjadi Jakarta, Buitenzorg jadi Bogor, Cherebon jadi Cirebon, Meester Cornelis jadi Jatinegara, dan Burgemeester Bisschopplein menjadi Taman Suropati, namun ketika Jepang kalah dan Belanda kembali menancapkan kukunya di Indonesia, aktivitas Freemasonry kembali hidup, bahkan hingga ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1949, ini bisa terjadi karena anggota dan tokoh Vrijmetselaren bukan saja orang Belanda dan Eropa, namun juga tokoh-tokoh Indonesia sendiri.

Namun yang namanya bangkai tetap saja tercium bau busuknya walau ditutup rapat, Ritual Freemasonry yang sering melakukan pemanggilan arwah orang mati terdengar warga Jakarta dan menyebar dengan cepat menjadi desas-desus, warga Jakarta yang religius merasa terganggu dan mendesak Soekarno agar menyelidiki hal itu.

Akhirnya pada awal Maret 1950, Soekarno memanggil Suhu Agung Freemasonry Indonesia ke Istana Merdeka untuk dimintakan klarifikasi, Grandmaster Mason Indonesia itu tentu membantah semua tuduhan, namun sepuluh tahun kemudian, pada 27 Februari 1961, Soekarno melarang dan membubarkan Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia), Moral Re-Armament Movement, dan Ancient Mystical Organization of Rucen-Cruisers (Amorc) secara resmi lewat Lembaran Negara RI Nomor 18/1961, Setahun kemudian, keputusan ini dipertegas dengan Keppres nomor 264/1962 yang melarang organisasi-organisasi tersebut, juga pelarangan terhadap Baha’iyyah, semua aset berupa gedung dan sebagainya disita negara.

                Di masa Soeharto berkuasa “ Rumah SetaN “ itu sempat dipakai buat mengadili tokoh-tokoh sipil dan militer yang dituding tersangkut kasus pembunuhan para jenderal tahun 1965, setelah itu bekas Adhucstat Logegebouw ini oleh Orde Baru (The New Order) difungsikan sebagai kantor Bappenas, sebuah badan pemerintah yang bertugas merencanakan dan menentukan arah pembangunan di negeri ini, sebuah tugas yang persis sama dengan akar para Mason itu sendiri.
Mata Horus, Tema Illuminaty, dan Bundaran Hotel Indonesia

Di zaman VOC, pintu gerbang Menteng ada di seputaran Gondangdia, dekat Masjid Cut Meutiah sekarang, Namun di zaman Orde Baru, pintu gerbangnya ‘dipindahkan’, bukan lagi di utara tapi di sebelah baratnya, yaitu Bundaran Hotel Indonesia.

Bundaran Hotel Indonesia atau yang biasa disingkat menjadi Bundaran HI, lengkap dengan air mancur dan Tugu Selamat Datang-nya, merupakan salah satu proyek Soekarno yang dibangun pada tahun 1960-an untuk menyambut kedatangan atlet Asian Games yang akan berlaga di Jakarta, di zaman Gubernur Ali Sadikin, Bundaran HI dijadikan lokasi dilangsungkannya malam muda-mudi pada setiap malam pergantian tahun, di mana sejumlah panggung hiburan rakyat didirikan dan warga Jakarta dan sekitarnya tumpah ruah di sana.

Paska zaman Suharto, bundaran Hotel Indonesia malah kerap dijadikan panggung demonstrasi oleh berbagai elemen massa dan berbagai kepentingan, selain itu, sejumlah bangunan dan situs bersejarah yang ada di Jakarta juga rusak ketika gelombang unjuk rasa besar-besaran terjadi sepanjang Mei 1998, Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mencanangkan gerakan rehabilitasi Jakarta agar kembali menjadi kota yang rapi dan besar, seperti ibukota negara lainnya.

Salah satu proyeknya, di tahun 2001, adalah merehabilitasi Bundaran Hotel Indonesia, lengkap dengan air mancur dan patung Tugu Selamat Datangnya, agar kembali menjadi salah satu ikon Jakarta yang cantik selain Monas, namun anehnya, program rehabilitasi air mancur itu bernuansa Luciferistik “ CAHAYA ”, yakni, “ Membangun Kebanggaan Nasional Melalui Pencahayaan”, Entah kebetulan atau tidak, kontraktor yang ditunjuk pun General Electric (GE), GE merupakan perusahaan yang juga bertanggungjawab atas tata cahaya Patung Liberty di Washington DC dan Chain Bridge di Hongaria. Di Jawa Tengah, GE menangani tata cahaya Candi Prambanan.

Profesor Nick Turse dalam “ The Complex” tahun (2009) menulis, “ GE adalah salah satu perusahaan Amerika yang dekat dengan industri perang Pentagon, sejak tahun 1957 hingga 1961, GE bahkan termasuk dalam lima besar kontraktor militer Pentagon di samping General Dynamics, Boeing, Lockheed, dan North American Aviation. Sejak 2006, GE telah meluncur turun ke urutan empatbelas terbesar. Walau demikian, nila laba yang diperoleh GE di tahun itu masih sangat besar, tidak kurang dari $ 2,3 miliar dari Departemen Pertahanan AS, dengan mengerjakan sistem persenjataan untuk Helikopter tempur Hawk UH-60 dan pesawat multiguna F/A-18 Hornet, ke-duanya digunakan di Irak.”
Tema “ CAHAYA ” dalam proyek rehab Bundaran HI, dalam bahasa latin disebut dengan nama “ Lucifer ”.
 
Ini sama sekali tidak terkait dengan apa yang dinamakan Triskadekaiphobia atau “ Ketakutan yang tak beralasan terhadap angka 13”, dalam kepercayaan Talmudian, yang bersumber pada ajaran Kabbalah yang merupakan campuran antara ilmu perbintangan, ilmu sihir zaman Firaun dan Raja Nimrodz, dan paganisme lainnya, angka 13 menempati kedudukan yang terhormat, dianggap sebagai angka mulia dan suci, kaum Yahudi sebagai kaum Talmudian mempercayai ini sejak lama dan terus dipelihara dari generasi ke generasi sampai sekarang.

Kaum Kabbalis selalu menyisipkan angka suci mereka ini ke dalam berbagai karyanya. Antara lain bisa dilihat pada jumlah kartu remi (As, angka 2 sampai 10, Jack, Queen, dan King), jumlah kartu tarot, Yesus dengan ke-12 muridnya, Puteri Salju dengan 12 Kurcaci, Matahari yang dikelilingi 12 Zodiak atau rasi bintang, jumlah susunan batu di dalam piramida Illuminati seperti yang tertera di dalam lembaran uang kertas One Dollar, berbagai bagian dari burung elang simbol negara Amerika, simbol berbagai perusahaan yang berafiliasi dengan mereka (salah satunya simbol perusahaan makan cepat saji paling tersohor dunia), dan lain sebagainya.

Dalam arsitektur bangunan yang mereka buat, kaum Kabbalis ini menyisipkan angka 13 ke dalam bagian demi bagiannya, bisa berupa ukiran, pahatan, jumlah anak tangga, luas tanah, tinggi pintu utama atau tinggi pilar bangunan, jumlah batu pada dinding atau pintu utama, dan lain sebagainya.
Kenyataan ini bisa dengan sangat mudah kita jumpai di dalam arsitektur Stadhuis atau yang sekarang lebih populer dengan sebutan Gedung Museum Fatahillah yang terletak di Kawasan Jakarta Kota, Gedung pusat pemerintahan Batavia yang dibangun para Mason ini mengandung banyak angka 13 yang diselipkan ke dalam susunan “batu Istana Dam” yang ditanam di pelataran depan bagian kanan tangga utama dan diberi bingkai alumunium (ada 13 susunan dari atas ke bawah), lalu ada 13 batu yang disusun melengkung di atas gerbang utama gedung ini di mana sebuah batu kunci (Key Stone) menjadi pusatnya, kemudian di tengah Key Stone tersebut ada sebuah pahatan bunga mawar (Rosicrusian, sebuah persaudaraan Kabbalis juga) di mana kelopak dan bagian tengah bunga juga berjumlah 13, lalu jumlah batangan kayu yang menyangga bagian atas pintu gerbang utama juga ada 13 buah, dan yang menarik adalah luas keseluruhan areal Stadhuis yang ternyata juga 13.000 meter persegi, terlalu naif bila hal ini dianggap sebagai sebuah kebetulan belaka.

 
Gedung Legislatif Manitoba Kanada

Janganlah kita membahas Washington DC beserta berbagai monumen dan gedungnya yang sudah dikenal seantero dunia sebagai kota dan gedung-gedung Masonik, ada yang menarik selain Washington DC, yakni Gedung Legislatif di Manitoba, Kanada.

Manitoba adalah nama salah satu provinsi Kanada. Lokasinya membentang di tengah-tengah negara tersebut, Manitoba adalah provinsi ke-6 terbesar dengan luas wilayah 647.797 km², yang menurut sensus kependudukan tahun 2001 dihuni oleh 1.150.000 jiwa, ini adalah kota terpadat ke-5 di Kanada, Pusat pemerintahannya terletak di Winnipeg, pemimpin pemerintahannya dikenal dengan panggilan Premier, Ada juga Gubernur Letnan yang mewakili Ratu, Manitoba menjadi bagian Kanada pada 12 Mei 1870.

Kota yang nyaris seluas metropolitan Jakarta ini memiliki sebuah gedung megah tempat para wakil penduduk kota berkumpul dan merancang undang-undang, sebut saja gedung itu sebagai Gedung Legislatif Manitoba (GLM), GLM merupakan sebuah gedung besar, megah, dan jika malam bermandikan cahaya lampu yang keseluruhan arsitekturnya berpedoman pada prinsip-prinsip arsitektur Masonik.

Awalnya banyak yang tidak menyadari hal ini, namun sejak tahun 2006, berita ini menjadi topik hangat di berbagai media massa lokal di sana, antara lain Winnipeg Free Press, mereka menulis jika hal tersebut, kesempurnaan arsitektural Masonik yang disusupkan ke dalam GLM, merupakan sebuah temuan besar dan mengejutkan.

Apa aspek yang paling menarik dari GLM? Profesor Frank Albo dari Universitas of Winnipeg menemukan jika seluruh bangunan GLM secara proporsional sama sebangun dengan Solomon Temple (Haikal Solomon) yang asli yang pernah berdiri di Yerusalem, Haikal Solomon dibangun pada sekitar abad ke-10 SM, dan akhirnya diruntuhkan Nebukadnezar dari Babylonia pada tahun 586 SM. Lalu Kuil Kedua dibangun empat ratus tahun kemudian di lokasi yang sama persis seperti yang pertama, kuil yang kedua ini pun dihancurkan oleh Titus, Kaisar Romawi yang menyerbu Yerusalem.

Profesor Frank Albo memaparkan, begitu Anda masuk GLM dari depan, Anda akan memasuki sebuah ruang besar yang merupakan persegi yang sempurna, yang masing-masing luasnya 66,6 meter, ini adalah simbolisasi angka okultis 666 yang disebut oleh Cornelius Agrippa sebagai “De occulta philosophia” atau Filosofi Okultis, dalam kitab suci Kristen (Injil Wahyu 13), angka 666 diidentikkan dengan tanda Dajjal (The Beast) yang turun di akhir zaman.
 

Selain itu ada simbolisasi angka 13 juga di sini. Begitu kita memasuki GLM, kita juga akan disambut dua patung banteng besar berwarna hitam yang mengapit sebuah tangga lebar dan panjang, yang dibagi menjadi tiga buah bagian. Hitunglah undakan tangga itu, maka akan kita dapati ada 13 undakan di tiap-tiap bagiannya. Di ujung tangga kita akan sampai pada pilar kembar Masonik, sebagaimana simbolisasi Menara Kembar WTC.

Patung banteng itu sendiri dikatakan sebagai simbolisasi penangkal pengaruh jahat dari luar, Namun sebagian kalangan yakin jika banteng tersebut erat kaitannya dengan patung yang dibuat Samiri ketika kaum Yahudi ditinggalkan Musa di Bukit Thursina, Inilah sesembahan kaum Talmudian.
      

Lalu di puncak kubah GLM, terdapat patung Hermes, sosok patung yang sama seperti yang sekarang ada di tengah halaman belakang Museum Fatahilah Jakarta, Hermes menempati posisi yang sangat dihormati kaum Kabbalis karena dia dipercaya sebagai penulis inisiasi ritual Masonik pertama di dunia.



European Union (EU) atau Uni Eropa merupakan serikat antar-pemerintahan yang beranggotakan negara-negara Eropa yang berdiri di atas landasan Perjanjian Eropa (Maastrich Agreement) di tahun 1992, dan baru diresmikan tepat pada 1 Januari 2007, EU kini telah memiliki 27 negara anggota yang bisa saja di masa depan bertambah, beberapa institusi penting mereka adalah  Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, Dewan Eropa, Mahkamah Eropa, dan Bank Sentral Eropa, Bahkan terdapat pula Parlemen Eropa yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh warga negara anggota.

EU merupakan lembaga yang mirip dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, namun membatasi diri dalam ruang lingkup kepentingan Eropa saja walau untuk itu dampaknya juga bersifat global.

Tak dipungkiri, Uni Eropa merupakan salah satu pencapaian dari apa yang disebut sebagai Pemerintahan Satu Dunia (The New World Order), di mana batas-batas geografis negara hanya menjadi semacam formalitas, dan yang berkuasa menghegemoni dunia hanya satu pihak, bukankah sekarang kita mengenal istilah Adi Daya? Negara Super Power Tunggal? Ini adalah The New World Order, Fukuyama menyebutnya The Borderless World. Dunia tanpa batas. Dan kita sering mengatakannya “ Globalisasi ”.

Ada yang menarik dari lembaga supra-nasional ini dilihat dari bentuk arsitektural Markas Besarnya yang terletak di Brussels, Belgia, bentuknya secara tegas mengambil rupa Menara Babel yang kisahnya lekat dengan keangkuhan Raja Nimrod, raja dari kerajaan pertama setelah terjadinya tragedi besar air bah di zaman Nuh a.s.

Raja Nimrod dan Menara Babel

Kisah tentang Raja Nimrod dan Menara Babel telah dimuat di dalam naskah-naskah berbagai agama dan budaya kuno, dalam kisah kaum Ibrani, Yunani, dan juga Islam. Nimrod adalah seorang tiran yang menguasai wilayah Babel (Babylonia), Uruk, Akkad, dan Calneh, dan dia bernafsu untuk menghilangkan semua agama dan menjadikan dirinya sebagai tuhan.
Menurut Alkitab, Babel adalah kota yang menyatukan umat manusia, semua berbicara satu bahasa dan bermigrasi dari Timur, Raja Nimrod tinggal di kota ini dan bernafsu sekali menjadikan kotanya sebagai pusat dunia, Untuk itu Nimrod memutuskan untuk membangun satu menara yang besar dan tingginya menyentuh langit, menara ini bukan untuk mengagungkan tuhan, melainkan untuk memuliakan Nimrod sendiri sebagai tuhan yang patut disembah. Versi Midrash dari cerita ini bahkan menambahkan bahwa para pembangun Menara mengatakan “ Tuhan tidak mempunyai hak memilih langit untuk diri-Nya, dan menyerahkan dunia yang lebih rendah (daratan) untuk kita, sehingga kita akan membangun menara yang tingginya menyentuh langit.. sehingga muncul gambaran jika seolah-olah manusia menantang perang terhadap Allah “.

Lambert Dolphin dalam The Tower of Babel dan The Confusion of Languages berusaha mencari jawaban mengapa dan untuk apa mereka membangun menara seperti itu Dan Lambert Dolphin mendapat jawabannya: demi keangkuhan dan kepuasan diri.

Di dalam kitab suci Al-Qur’an disinggung tentang kaum ini: “ Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain , dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,” (QS. 89:6-13)”

Apa yang dikatakan Qur’an ternyata juga ada di dalam Kitab Genesis 10:31-32, 11:1-9:
10:31 Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.
10:32 Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.
11:1.   Semula, bangsa-bangsa di seluruh dunia hanya mempunyai satu bahasa dan mereka memakai kata-kata yang sama.
11:2    Ketika mereka mengembara ke sebelah timur, sampailah mereka di sebuah dataran di Babilonia, lalu menetap di sana.
11:3    Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Ayo kita membuat batu bata dan membakarnya sampai keras.” Demikianlah mereka mempunyai batu bata untuk batu rumah dan ter untuk bahan perekatnya.
11:4    Kata mereka, “Mari kita mendirikan kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, supaya kita termasyhur dan tidak tercerai berai di seluruh bumi.”
11:5.   Maka turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh manusia. 11:6 Lalu Ia berkata, “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa, dan ini baru permulaan dari rencana-rencana mereka. Tak lama lagi mereka akan sanggup melakukan apa saja yang mereka kehendaki. 11:7 Sebaiknya Kita turun dan mengacaukan bahasa mereka supaya mereka tidak mengerti lagi satu sama lain.”
11:8    Demikianlah TUHAN menceraiberaikan mereka ke seluruh bumi. Lalu berhentilah mereka mendirikan kota itu.
11:9    Sebab itu kota itu diberi nama Babel, karena di situ TUHAN mengacaukan bahasa semua bangsa, dan dari situ mereka diceraiberaikan oleh TUHAN ke seluruh bumi.

Markas EU dan Simbolisasi Babel Tower

Pembangunan Gedung Parlemen Uni Eropa yang bentuknya mencontek keseluruhan arsitekrural Menara Babel secara tegas menyampaikan pesan kepada dunia jika apa yang telah dibangun Nimrod adalah sangat bagus dan patut diteruskan, Pesan Nimrod yang sekarang diwariskan oleh Uni Eropa adalah: “ Manusia merupakan sentral di dalam kehidupan dunia, bukan tuhan. Bahkan manusialah yang berhak mengatur tuhan, dan semua manusia harus berbahasa yang satu, harus berpikiran satu, dan berkeyakinan yang satu ” Bukankah ini senada dan sejalan dengan apa yang dinamakan sebagai The World Order? Tata Dunia Baru yang mengharuskan semua manusia tunduk pada satu kekuasaan elit dunia?.




Apa yang disebut sebagai Freemasonry memiliki akar sejarah yang panjang. Pada awal mula, kaum Mason adalah sebutan bagi para tukang batu, para pekerja keras, yang hidup di Skotlandia sebelum abad ke-14 Masehi. Mereka terdiri dari para ahli bangunan, tukang ukur, dan sebagainya, kaum Mason mengalami perubahan besar setelah dimasuki dan kemudian dikuasai para pelarian Ksatria Templar yang kemudian mengubah namanya menjadi Freemason.

Kisahnya bermula dari kekalahan Ksatria Templar dalam Palahan Hattin melawan pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Shalahudin Al-Ayyubi, Ordo militer elit pasukan salib ini berhasil ditaklukkan dan Yerusalem pun akhirnya berhasil dibebaskan Shalahudin, Ini terjadi pada akhir abad ke-12 Masehi. Dari Yerusalem, Templar berkumpul di Perancis, karena sikapnya yang tidak disukai banyak bangsawan Eropa dan juga Gereja, Templar akhirnya dibasmi dari seluruh Eropa lewat penyerangan gabungan pasukan Perancis yang dipimpin King Philip Le Bel dan pasukan Gereja pimpinan Paus Clement V, serangan ini diawali tepat pada tanggal 13 Oktober 1307.

Menghadapi pasukan gabungan Eropa yang sedemikian besar, tidak ada alasan lagi bagi Templar yang sudah lama tidak berperang selain berlari menyelamatkan diri, satu-satunya wilayah kerajaan di Eropa yang sedang tidak berada di bawah kekuasaan Gereja adalah Skotlandia, sebab itu, wilayah yang saat itu dipimpin oleh King Robert de Bruce menjadi alternatif utama sebagai tempat persembunyian pelarian Templar.

Selain Skotlandia, beberapa wilayah lainnya juga diketahui menjadi tempat persembunyian mereka, tentu saja, hal ini bisa dilakukan dengan menanggalkan jubah lama mereka dan memakai jubah yang baru, mereka yang bersembunyi ke Malta mengubah diri menjadi Knight Of Rhodes atau Ksatria Malta; sedangkan yang ke Bavaria menjadi Knights of Teutonic; yang ke Italia, Portugis, serta Spanyol, menjadi Knights of Christ.

Di Skotlandia, konsentrasi pelarian Templar ini awalnya bersembunyi di gilda-gilda atau rumah-rumah besar tempat berkumpulnya para tukang batu (Mason) Skotlandia, namun dalam waktu cepat mereka bisa menguasai para tukang batu ini dan menjadi pemimpin yang kemudian mengubah secara drastis perserikatan tersebut, yang tadinya hanya perserikatan tukang batu, pekerja, insinyur, dan para arsitek, oleh mereka diubah menjadi persaudaraan rahasia yang memelihara keyakinan okultis yang berkeyakinan jika mereka merupakan orang-orang terpilih yang menyandang gelas The Architect of Universe.
Sebagai alat komunikasi, mereka antara lain menyisipkan berbagai simbolnya ke dalam berbagai rancangan gedung, monumen, menara, kota, dan sebagainya, mereka sangat percaya jika semua simbolisme itu memiliki kekuatan supranatural bagi mereka sendiri.

Selain itu, persaudaraan Mason Bebas ini juga menjalin kembali komunikasi dengan saudara-saudara mereka seperti Illuminaty, Rosicrusian, dan sebagainya, di mana keluarga-keluarga Yahudi dunia seperti Rothschild dan Rockefeller berkuasa.

Mereka bukan Kristen, bukan Islam, dan bukan pemeluk agama-agama lainnya seperti yang lazim di kenal dunia, mereka adalah pemeluk dari keyakinan esoteris, yang bersumber pada pemujaan paganisme Dewa Matahari yang dinamakan mereka sebagai Lucifer, Sang Pembawa Cahaya, mereka terus bekerja selama berabad-abad, dari generasi ke generasi dengan sangat rapi, demi menciptakan dunia yang sepenuhnya dikuasai mereka.

Walau sangat terasa, namun eksistensi mereka sangat sulit untuk bisa diidentifikasi keseluruhannya, dari simbol-simbol yang ada diberbagai bangunan dan kota dunialah, kita bisa mengetahui jika mereka masih ada, masih bekerja, dan masih menghegemoni, banyak yang tidak percaya dan menganggap jika semua ini hanyalah masa lalu, orang yang kurang kerjaan, dan sama sekali tidak membawa manfaat ke depan, namun ketahuilah, salah satu kekuatan utama mereka sesungguhnya terletak pada kesungguhan mereka memelihara tradisi dan sejarah mereka sendiri.

Struktur bangunan Pemerintahan Kabupaten Cikarang yang berbentuk Pentagon, Bundaran Air Mancur Hotel Indonesia yang berbentuk Mata Horus, pusat wilayah elit Menteng di Jakarta yang menyerupai kepala Baphomet, simbol-simbol angka 13 yang disusupkan ke berbagai struktur bangunan Museum Fatahillah alias Stadhuis, dan juga struktur bangunan dunia seperti Gedung Uni Eropa di Brussels yang secara jelas mengambil bentuk Menara Babel, semuanya dibangun oleh mereka.

  
Suatu waktu, terbit sebuah poster resmi dari Gedung Uni Eropa yang entah dengan maksud apa menyandingkan gambar gedung Uni Eropa ini dengan Menara Babel dengan slogan-slogan yang sangat kental dengan suasana di era Nimrodz.

Beberapa poin yang perlu diperhatikan antara lain: Pertama, kita telah dikonfirm jika bangunan Louise Weiss (Gedung Uni Eropa) benar-benar terinspirasi oleh Menara Babel, Poster diciptakan kembali tepat seperti lukisan Pieter Bruegel tentang Menara Babel, kedua, slogan: “ Eropa: Banyak Lidah Satu Suara” merujuk kepada Allah yang membingungkan masyarakat dengan banyak bahasa, Parlemen efektif akan membalikkan hukuman Tuhan untuk mengajarkan pelajaran tentang penyembahan berhala dan arogansi, Ketiga, lihatlah lebih dekat bintang-bintang di bagian atas. Apakah mereka terlihat aneh? Mereka berbentuk simbol pentagram terbalik alias merujuk pada simbol kepala Baphomet, si kambing setan. Ini mengartikan jika Uni Eropa berjalan di bawah hukum-hukum kegelapan.


Uni Eropa sekarang “menyatukan” 27 negara. Jumlah ini bisa saja akan bertambah, Amerika Serikat dan Kanada pun akan bersatu, Perserikatan-perserikatan regional pun telah terbentuk, dan dari kesemuanya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (League of Nation) berada di puncak paling atas dimana segelintir negara besar menjadi pimpinan dari organisasi super state ini, semuanya berjalan dengan pasti menuju satu titik tujuan akhir : Tatanan Satu Dunia yang populer disebut sebagai “The New World Order”, kita berada di dalam proses akhir pembentukan ini.


Sumber : http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/konspirasi