Selasa, 31 Mei 2011

TANDA BESAR KIAMAT YANG DAPAT DILIHAT KAUM MU’MININ DAN YANG TIDAK DAPAT DILIHAT KAUM MU’MININ

Kiamat adalah berakhirnya dunia dan alam semesta ini. Gambaran keadaan kiamat sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan Hadist. Rasulullah sudah mengabarkan tanda-tanda sebelum kemunculan kiamat maka kita dapat mengelompokkannya menjadi tanda-tanda kecil kiamat dan tanda-tanda besar kiamat.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari:
“Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang kepada kami ketika kami sedang saling mengkaji suatu hal.” Beliau berkata: “Apakah yang sedang kalian bahas?” Mereka menjawab: “Kami sedang mengingat (mengkaji) tentang hari kiamat.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian menyaksikan sebelumnya sepuluh tanda.” Maka beliau menyebutkan, yaitu: “Keluarnya asap tebal, munculnya dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya ‘Isa Ibn Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman bumi, di Timur, di Barat, di semenanjung ‘Arabia dan terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”

 

(Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al Fitan wa Asyratussa’ah. Juga riwayat Ahmad dalam Musnadnya)

 

Dari tanda-tanda besar kiamat yang dikabarkan Rasulullah maka kita dapat mengelompokkannya menjadi 2, yaitu:

 

1.       Tanda-tanda besar yang dapat dilihat oleh kaum Mu’minin.

2.       Tanda-tanda besar yang tidak akan dilihat oleh kaum Mu’minin.

3.        

Tanda-Tanda Besar Kiamat Yang Dapat Dilihat Oleh Kaum Mu’minin.

 

1.       Munculnya Dajjal.

2.       Turunnya ‘Isa Ibn Maryam.

3.       Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.

4.       Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya.

5.       Keluarnya binatang bumi (Dabbatul Ardhi).

6.       Keluarnya asap.

 

Tanda-Tanda Besar Kiamat Yang Tidak Akan Dilihat Oleh Kaum Mu’minin.

 

1.       Pembenaman bumi di Timur.

2.       Pembenaman bumi di Barat.

3.       Pembenaman bumi di semenanjung ‘Arabia.

4.       Keluarnya api yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

                            

 

TANDA BESAR KIAMAT: MUNCULNYA DAJJAL

Munculnya Dajjal

Tanda besar kiamat pertama yang akan muncul dan dapat dilihat oleh orang-orang mu’min adalah munculnya Dajjal. Kebanyakan orang masih meragukan waktu kedatangan Dajjal, sementara ia merupakan tanda pertama yang akan muncul.

Dajjal adalah seorang laki-laki keturunan Yahudi yang buruk, berperangai buruk dan berbentuk seperti setan. Dajjal dikelilingi oleh setan-setan dan diikuti oleh 70.000 orang yahudi yang bertoga (sejenis topi) di kepala.

Tertulis diantara dua matanya kata ‘kafir’ yang dieja oleh Rasulullah: kaf, fa’, ra’ yang dapat dibaca oleh setiap Mu’min yang pandai membaca maupun yang buta huruf.
Apabila dajjal dilihat dari jauh maka ia terlihat seperti laki-laki pendek berbadan sangat gemuk, berkulit coklat merah yang murni, pipinya merah, kepalanya besar seakan-akan kepalanya adalah seperti kepala ular,berambut sangat keriting yang berbintik-bintik seakan-akan rambutnya terbuat dari air dan kerikil, tebal berkelok-kelok seakan-akan rambutnya itu adalah dahan-dahan pohon dan ujung kedua tapak kakinya berdekatan sedangkan tumitnya berjauhan, (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dan diriwayatkan juga oleh Abu Ya’la dari Ibn ‘Abbas).

TURUNNYA ‘ISA IBN MARYAM

Umat Nasrani meyakini bahwa Nabi Isa terbunuh disalib sementara kaum muslimin beritiqad bahwa Nabi Isa (‘Isa Ibn Maryam) tidaklah terbunuh dan tidak pula disalib akan tetapi ia diangkat oleh Allah kelangit. Dan umat islam meyakini bahwa ‘Isa Ibn Maryam akan kembali lagi ke dunia pada akhir zaman untuk membunuh Dajjal.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“(Kami menghukum mereka dengan beberapa hukuman) dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih ‘Isa Ibn Maryam, Rasulullah. Akan tetapi, yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa.” (An Nisa, 157)

Kapankah ‘Isa akan turun?

Setelah kemunculan Imam Mahdi dan keluarnya dajjal maka ‘Isa Al Masih akan turun ke bumi untuk membunuh dajjal sambil berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku berhak menghajarmu dengan sebuah pukulan.”

Dimanakah ‘Isa akan turun?

Sabda Rasulullah:
“Isa Ibn Maryam akan turun di menara putih (Al Mannaratul Baidha’), di Timur Damsyik.”
Hadist shahih riwayat Thabrani dari Aus bin Aus.)

Menara putih terletak di Timur Damsyik (Damaskus), Syiria, dimana tempat tersebut adalah pusat kepemimpinan Al Mahdi dan kaum Muslimin.

Bagaimana cara mengenalinya?

Rasulullah bersabda:

“Tidak ada seorang Nabi pun antara aku dengan ‘Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah: bahwa ia adalah seorang laki-laki yang berpostur tubuh sedang (tidak tinggi dan tidak pendek), berkulit putih kemerah-merahan, dia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak basah.” (Hadist shahih riwayat Abu Dawud dari Abi Hurairah. Dalam kitab Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2182)

Dalam Hadist lainnya, Rasulullah bersabda:

“Ketika ia (dajjal) berbuat seperti itu, maka Allah pun mengutus ‘Isa Ibn Maryam. Ia akan turun di menara putih yang terletak di Timur Damsyik dengan memakai dua pakaian kuning (pakaian dasar dan pakaian pelapis) yang dicelup dengan wangi-wangian, sambil meletakkan dua telapak tangannya di atas sayap-sayap dua malaikat, apabila ia mengangguk-anggukkan kepalanya, maka jatuhlah tetesan air dan apabila ia mengangkat kepalanya maka jatuhlah darinya butir-butir seperti mutiara.” (Sebagian dari teks hadist riwayat Muslim pada kitab Al Fitan dari an Nawwas bin Sam’an)

Dari kedua hadist tersebut dapat kita simpulkan:
-                Isa Ibn Maryam adalah seorang anak muda laki-laki dengan usia sekitar 33 tahun (umur ketika beliau diangkat ke langit oleh Allah).
-                Bertubuh sedang (tidak tinggi dan tidak rendah).
-                Berkulit putih kemerah-merahan.
-                Berambut halus, panjang dan lurus. Rambut panjangnya tergerai diantara dua bahunya seakan-akan ia baru keluar dari pemandian dan apabila ia menganggukkan kepalanya maka jatuhlah tetesan air dan apabila ia mengangkatnya maka jatuhlah darinya butiran-butiran air seperti mutiara.
-                Mengenakan dua lapis pakaian yang dicelup dengan wangi-wangian yang berwarna kekuning-kuningan.
-                Beliau akan turun sambil meletakkan dua telapak tangannya diatas sayap-sayap dua malaikat.

APAKAH YANG AKAN DILAKUKAN (DIPERBUAT) NABI ISA SETELAH TURUN?

Rasulullah bersabda,

“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.”
‘Isa menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”
(Riwayat Muslim dalam kitab Al Fitan dan riwayat Ahmad dari Abi Hurairah).

Hal pertama yang akan dilakukan Nabi Isa adalah Shalat, dimana pada waktu itu kaum Muslim sudah mengumandangkan iqamat untuk shalat subuh sedangkan Al Mahdi sudah maju untuk mengimami shalat dan begitu Al Mahdi melihat Isa maka ia segera mundur ke belakang dan berkata: “Kemarilah wahai ruh Allah, Imamilah shalat.”
Nabi Isa enggan dan berkata: “Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah pemimpin terhadap sebagian yang lain.”

Dalam hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”

Dalam sabda Rasulullah yang lain:
“Betapa gembiranya kamu apabila telah turun kepada kamu ‘Isa Ibn Maryam sedangkan Imam (pemimpin shalat) kamu adalah berasal dari kamu.” (Riwayat Muslim dan Ahmad dari Abi Hurairah)

Timbullah pertanyaan:
Mengapa yang turun adalah Nabi Isa? Bukan para Nabi yang lainnya?
Al Hafidz Ibn Hajar dalam kitabnya Fathul Baari, dimana para ulama berkata:
“Bahwa hikmah dari yang turun adalah ‘Isa Ibn Maryam, bukan para Nabi yang lain adalah untuk membatalkan dakwaan orang-orang Yahudi yang berkata bahwa mereka telah membunuhnya (‘Isa). Maka disini Allah memperlihatkan kebohongan mereka dan bahwasanya dialah yang akan membunuh mereka (orang-orang Yahudi tersebut).
(Kitab Fathul Baari, kitab Ahadits Al Anbiya’, hal.493)

Pertanyaan lainnya:

Mengapa Nabi Isa tidak menjadi pemimpin dalam shalat kaum Muslim tersebut?
Ibnul Jauzi mengatakan: “Sekiranya ‘Isa maju sebagai Imam, maka akan terjadilah keraguan didalam jiwa, karena orang akan bertanya: Apakah ia maju sebagai pemimpin atau mendakwa syari’at (agama) yang baru?” Oleh karena itu, Nabi Isa shalat sebagai makmum adalah supaya tidak ada keraguan pada sabda Rasulullah:
“Tidak akan ada seorang Nabi pun sesudah aku.”

Setelah Nabi Isa melakukan mengikuti salat shubuh berjamaah maka beliau langsung membunuh Dajal kemudian menghancurkan orang-orang Yahudi (para pengikut Dajal) yang masih tersisa.

Kemudian Nabi Isa menyeru seluruh manusia kepada agama Islam, menghancurkan salib, membunuh babi dan menolak jizyah karena ia hanya akan menerima masuk Islam atau perang.

Rasulullah bersabda:

“Demi yang berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorang pun yang mau menerima pemberian (hibah), dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’I dan Ibn Majah dari Abi Hurairah)

Kemudian manusia akan hidup dalam suatu kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebab Nabi Isa akan memadamkan segala sebab peperangan. Maka terhapuslah rasa dengki, iri, permusuhan dan diangkat segala bisa (racun) dari semua binatang berbisa, sehingga seorang bayi perempuan tidak akan tersakiti apabila ia memasukkan tangannnya ke mulut ular, anak-anak akan bermain dengan singa-singa dan binatang-binatang buas sedangkan itu semua tidak akan menyakiti mereka, serigala akan berada ditengah-tengah gerombolan kambing seakan-akan ia adalah anjing penjaganya, Bumi akan mengeluarkan keberkatannya, langit akan menurunkan kebaikannya dan ‘Isa Ibn Maryam as akan beristri.

Kemudian Nabi Isa akan menunaikan haji ke Ka’bah.
Sabda Rasulullah:
“Demi Dzat yang diriku berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.” (Hadis Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2457)

Kemudian Nabi Isa akan berada di bumi selama 7 tahun. Dalam sebuah hadis yang shahih disebut bahwa ia akan menetap selama 40 tahun. Sedangkan ‘Isa akan wafat setelah Allah membinasakan Ya’juj dan Ma’juj.

YA’JUJ DAN MA’JUJ

Siapakah Ya’juj dan Ma’juj?

Rasulullah bersabda:
“Allah akan berkata (pada hari kiamat): “Wahai Adam!” Maka ia menjawab: “Aku penuhi panggilan-Mu dengan segala kerendahan dan kebaikan hanya ada pada-Mu.” Maka Allah berkata: “Apakah sudah keluar Ba’tsunnur?” Adam bertanya: Apakah Ba’tsunnur itu?” Allah menjawab: “Di tiap-tiap 1000 orang ia ada 999 orang. Apabila ia sudah keluar, maka ketika itu anak kecil akan beruban dan setiap wanita hamil melahirkan, dan engkau akan akan melihat manusia dalam keadaan mabuk. Sebetulnya mereka tidaklah mabuk, akan tetapi (mereka terlihat seperti orang-orang yang mabuk) karena adzab Allah itu sangat pedih.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, yang manakah diantara kami yang satu (1 dari 1000) itu?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah kamu, karena sesungguhnya seorang laki-laki dari kamu adalah sama dengan 1000 orang dari Ya’juj dan Ma’juj.”
(Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2457)

Ya’juj dan Ma’juj adalah dua anak cucu Adam keturunan dari bangsa Turki. Mereka adalah turunan Yafit bin Nuh, karena Nuh mempunyai 3 anak yaitu: Ham (nenek moyang orang Habsyi/Afrika), Sam (nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi) dan Yafit (nenek moyang bangsa Turki).

Karena itulah Ya’juj dan Ma’juj adalah turunan paman-paman dari Turki (yaitu bangsa-bangsa Cina, Rusia, Jepang, Mongolia dan sejenis mereka).

Ciri-ciri mereka adalah seperti bangsa turki mongolia, yaitu bermuka lebar, bermata sipit (kecil), berambut pirang (hitam keputih-putihan), seakan-akan wajah mereka adalah seperti meja yang bundar.

Sabda Rasulullah dalam hadits mar’fu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Harmalah dari bibinya:
Al Hafizh ibn Katsir berkata: “Orang-orang yang mengatakan bahwasanya diantara mereka itu (Ya’juj dan Ma’juj) ada yang tinggi ramping seperti pohon korma dan diantara mereka ada yang pendek serta ada pula yang mempunyai dua telinga yang salah satunya mereka gunakan untuk menutupi diri mereka sedangkan satu lagi untuk berpijak, mereka (orang-orang yang berkata seperti ini) adalah orang-orang yang berbicara tanpa ilmu dan tanpa dalil.”
(Kitab Al Fitan wa Al Malahim, Dzikru Ya’juj wa Ma’juj, hal. 130)

DIMANAKAH KEBERADAAN YA'JUJ DAN MA'JUJ SEKARANG?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Sehingga apabila dia telah sampai diantara dua buah gunung dia mendapati di hadapan kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraannya. Mereka berkata: Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepada kamu, supaya kamu membuat dinding diantara mereka? Dzulqarnain berkata: Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.”
(Al Kahfi, 93-95)

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah terkurung dibelakang dinding yang dulunya dibangun oleh Dzulqarnain untuk mereka yang disebabkan karena mereka banyak berbuat kerusakan dan kejahatan. Dinding penghalang tersebut sangat kokoh sehingga mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak dapat melubanginya dan tidak pula dapat memanjatnya. Diding tersebut dibangun diantara dua pembatas yang besar yaitu dua gunung yang besar.

Ibn Abbas berkata: “Ia terletak di persimpangan negeri Turki berdekatan dengan Negeri Armenia dan Azerbaijan.” (sebagian besar ahli tafsir telah mengutip perkataan ini dari Ibn ‘Abbas, silahkan lihat Tafsir Al Qurthubi, Al Baidhawi dan Ruhul Ma’ani oleh Al Alusi).

Bangunan tersebut terletak di perbatasan antara Turki dengan Rusia, berdekatan dengan pegunungan Kaukasus (pegunungan yang tingginya berkisar antara 1000 sampai dengan 3000 meter).

Adalah lebih baik bagi kita untuk mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang akan dapat atau mampu mencapai tempat mereka sebagaimana halnya siapapun tidak akan mampu mencapai tempat Dajal yang sekarang juga masih terkurung ataupun mengeluarkannya. Karena keluarnya semua mereka itu adalah merupakan sebuah “masalah takdir” yang mempunyai waktu yang sudah maklum dan tertentu dalam Lauh Mahfuzh.

Sebagaimana firman Allah:

“Dan apabila telah datang janji Rabbku, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Dan janji Rabbku adalah benar.” (Al Kahfi, 98)


Kapankah Ya’juj dan Ma’juj Akan Keluar?
Dalam keadaan terkejut, Rasulullah ketika terbangun pada suatu hari berkata:
“La Ilaha Illallah, celakalah orang-orang Arab akibat bencana yang sudah mendekat, pada hari ini hampir saja pembukaan (pelobangan) dinding Yakjuj dan Makjuj selesai seperti ini.” Beliau melingkarkan ibu jari dengan telunjuknya. Lalu bertanyalah Zainab binti Jahsyin: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan hancur sedangkan diantara kita terdapat orang-orang yang shalih?” Beliau menjawab: “Ya, apabila sudah banyak terjadi kemaksiatan (dosa).”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Fathimah binti Jahsyin Radhiyallahu ‘Anha)

Yakjuj dan Makjuj akan keluar setelah Nabi Isa membunuh dajal. Sejak mereka (Yakjuj dan Makjuj) dikurung, mereka tidak pernah berputus asa untuk berusaha keluar dengan berusaha melubangi dinding raksasa tersebut walaupun mereka menemukan lubang yang hampir terbuka kembali tertutup seperti sediakala, hingga akhirnya pada masanya mereka akan berhasil melubanginya dan berhasil keluar setelah kematian dajjal sesuai dengan janji Allah.

Seberapa besar fitnah yang ditimbulkan oleh Ya’juj dan Ma’juj?

Rasulullah bersabda:
“Dinding Ya’juj dan Ma’juj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah: “Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi.” (Al Anbiyaa’:96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: “Dulu disini pernah ada air”. Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit”, kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan belumuran darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: “Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami (berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: “Wahai semua kaum Muslim bergembiralah, Allah membinasakan musuhmu”, maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong.”
(Hadits Shahih, riwayat Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan hakim dari Abu Sa’id)

Jumlah mereka (Yakjuj dan Makjuj) sangat besar yang tidak dapat dihitung seperti semut karena saking banyaknya, sehingga kaum Muslim akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan Yakjuj dan Makjuj, para pemanah dan perisai mereka.  
(Hadits Shahih riwayat Ibn Majah dari An Nawwas. Dalam Asshahihah Al Albaani, nomer 1940)

Tidak ada seorang manusia pun yang sanggup mengatasi fitnah dan kejahatan Yakjuj dan Makjuj, maka nabi Isa memimpin penyelamatan kaum Muslim dari fitnah Yakjuj dan Makjuj.



Matahari Terbit Dari Barat ke Timur

Sebelum terbitnya matahari dari arah terbenamnya, didahului oleh 3 tanda-tanda besar yaitu munculnya dajal, turunnya Nabi Isa dan keluarnya ya’juj dan ma’juj. Tanda besar kiamat yang ke empat ini menyebabkan perubahan keadaan alam langit. Orang-orang mu’min masih dapat menyaksikan tanda yang ke empat ini.
Rasulullah bersabda,
“Apakah kamu tahu kemanakah matahari ini akan pergi? Sesungguhnya ia adalah berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di bawah Arasy, maka ia segera bersujud, ia selalu dalam keadaan sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Naiklah kamu dan kembalilah ke tempat datangmu”, maka ia pun terbit dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Kembalilah kamu ketempat datangmu”, maka iapun terbit dari tempat terbitnya, kemudian ia terus berjalan dan tak seorang manusia pun yang mempertanyakannya sehingga ia sampai ke tempat asalnya di bawah Arasy, maka dikatakan kepadanya: “Naiklah dan terbitlah kamu dari tempat terbenammu”, maka iapun terbit dari tempat terbenamnya, apakah kamu tahu kapankah hal itu akan terjadi? Itu akan terjadi pada waktu tidak akan berguna iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya atau belum pernah berbuat baik dengan imannya.”
(Riwayat Muslim dari Abu Dzar)

Semenjak Allah menciptakan langit dan bumi, setiap hari matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat. Ia selalu minta izin kepada Tuhannya untuk selalu melakukan hal itu dan ia selalu mendapat izin.
Sehingga apabila telah datang waktu yang dijanjikan oleh Allah, sewaktu ia meminta izin kepada Allah untuk terbit seperti biasanya maka kali ini ia tidak mendapat izin, kemudian dia minta izin lagi akan tetapi ia tetap tidak mendapat izin, selama tiga hari tidak kunjung terbit kemudian dikatakanlah kepada matahari: “Kembalilah kamu dari tempat datangmu”, maka ketika orang-orang belum bergerak (dari tidur) tiba-tiba matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya (barat).

Pada hadis yang diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Bakar bin Mardawiyah dari ‘Abdullah bin Abu Aufa, berkata ia:
“Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia suatu malam yang sama lamanya dengan tiga malam kamu ini, apabila peristiwa itu terjadi maka ia akan diketahui oleh orang-orang yang sedang berbuat amal sunnat, dimana apabila salah seorang mereka membaca satu hizib (dari Al Qur’an) kemudian dia tidur, setelah bangun iapun membaca satu hizib lagi, kemudian ia tidur, dan ketika mereka melakukan itu, maka orang-orang saling berteriak: “Ada apakah ini?”, maka mereka pun lari berlindung ke masjid-masjid dan tiba-tiba mereka melihat matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya, sehingga apabila ia telah sampai di tengah langit, iapun kembali.”

Al Hafizh Al Baihaqi dalam kitab “Al Ba’tsu Wa Annusyur” meriwayatkan suatu hadis dari Ibn Mas’ud tentang hal ini:
Pada malam itu seorang laki-laki akan memanggil tetangganya: “Wahai saudara apakah yang telah terjadi terhadap kita pada malam ini? Aku telah tidur sampai puas dan akupun telah shalat sampai penat”, kemudian dikatakanlah kepadanya (matahari): “Terbitlah kamu dari tempat terbenammu” dan itulah hari yang tidak berguna iman seseorang yang tidak pernah beriman sebelumnya atau berbuat baik dalam imannya.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Bab Thulu’issyamsi Min Maghribiha. Dan lihat kitabul-Fitan Wal-Malahim, Zikru Thulu’issyamsi Min Maghribiha)
Rasulullah bersabda,
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)

Matahari terbit dari arah terbenamnya hanya terjadi selama satu hari saja, dengannya tertutuplah pintu tobat, kemudian gerakan matahari akan kembali seperti sediakala terbit dari timur sampai berdirinya kiamat.

Dalam hadis Ibn ‘Abbas, oleh Ibn Mardawiyah termaktub:
“Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha)


Keluarnya Dabbatul Ardhi (Binatang Bumi)


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami akan mengeluarkan seekor binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia sudah tidak yakin kepada ayat-ayat kami.”
(An Naml: 82)
Tanda kiamat besar yang kelima ini dapat dilihat oleh orang-orang Mu’min dan terjadinya berdekatan dengan terbitnya matahari dari barat.
Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya tanda-tanda kiamat pertama yang akan terjadi adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya seekor binatang kepada manusia pada waktu Dhuha, yang manapun diantara dua hal ini akan duluan terjadi, maka yang keduanya akan terjadi dalam waktu yang dekat.”
(Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Ibn Majah dari ‘Abdullah bin ‘Umar)
Al Hafizh Ibn Hajar berkata:
“Dan kemungkinannya adalah bahwa binatang bumi tersebut akan muncul pada hari terbitnya matahari dari barat.” Al Hakim ‘Abdullah berkata: “Yang terlihat (dari nash-nash) adalah bahwa yang terjadi lebih dahulu adalah terbitnya matahari dari Barat atau pada waktu yang dekat darinya”. Kemudian Ibn Hajar berkata lagi: “Saya mengatakan bahwa hikmah dari hal tersebut adalah bahwa ketika matahari terbit dari barat tertutuplah pintu tobat, maka keluarnya binatang bumi tersebut adalah untuk membedakan antara orang Mu’min dengan orang kafir adalah untuk menekankan maksud dari tertutupnya pintu tobat.”
(Fahtul Baari, kitaburriqaq, Thulu’issyamsi Min Maghribiha, hal.303)
Barangkali yang menyebabkan dua tanda ini akan terjadi dalam urutan yang berdekatan adalah karena terjadinya salah satu dari dua tanda ini akan menutup pintu tobat, maka kedatangan tanda selanjutnya yaitu untuk menguatkan bahwa pintu tobat telah benar-benar tertutup. Wallahu A’lam.
Ketika matahari telah terbit dari barat maka tertutuplah pintu tobat dan dicaplah manusia menurut kelompok mereka (mu’min atau kafir). Lalu muncullah binatang bumi yang akan menekankan bahwa pintu tobat benar-benar telah tertutup dengan penandaan orang-orang Mu’min atau kafir.

Ciri-Ciri Binatang Bumi (Dabbatul Ardhi)

Ia adalah seekor binatang yang besar, berbulu panjang, berbulu roma pendek dan halus dan mempunyai beberapa kaki. Bentuknya adalah besar, akan tetapi kita tidak menemukan hadits-hadits yang shahih yang bisa dijadikan sebagai sandaran yang menerangkan tentang sifat-sifat besarnya, walaupun ada yang menerangkan sifat-sifat ini dengan terperinci yang menunjukkan berapa besarnya, dimana apabila ia keluar dari sebuah celah di bukit Shafa secepat lari kuda selama tiga hari maka belum akan keluar sepertiga dari badannya dan lain-lain sebagainya dari sifat-sifat yang menunjukkan berapa besarnya. Wallahu A’lam dengan hadits-hadits yang menerangkan sifat-sifat seperti tersebut, masalah berapa besarnya adalah tidak terlalu penting bagi kita.

Cukup bagi kita untuk meyakini saja bahwa Binatang Bumi benar-benar akan keluar di hari kiamat nanti berdasarkan firman dari Allah:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami akan mengeluarkan seekor binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia sudah tidak yakin kepada ayat-ayat kami.”
(An Naml: 82)

Tujuan Dikeluarkannya Binatang Bumi (Dabbatul Ardhi) Oleh Allah

  1. Berbicara (memperkatakan) kepada manusia bahwa: “Sesungguhnya manusia sudah tidak yakin dengan ayat-ayat Allah.”
  2. Memberikan tanda-tanda atau cap di tiap-tiap wajah manusia dimana tanda-tanda itu akan membuat wajah orang mukminin bercahaya dan akan menggelapkan wajah orang-orang kafir.
  3. Bahkan orang-orang yang berada di masjid yang paling terjaga dan terhormat yaitu Masjidil Haram, ia tidak akan berhenti dari kejaran mereka, ia akan memekik (bersuara) antara maqam Ibrahim dengan Hajarul Aswad (Ka’bah) sambil menebarkan tanah dari kepalanya, kemudian ia menghadap ke timur dan mengeluarkan suara keras yang melampaui segala penjurunya, kemudian ia menghadap ke barat dan melakukan hal yang sama. Hal itu menyebabkan manusia terpisah darinya secara bersama-sama (cerai berai dan dengan berkelompok) sedangkan satu kelompok dari kaum Muslim akan tetap bersiteguh dan mereka telah mengetahui bahwa ia adalah binatang Allah sedangkan mereka tidak akan dapat mengalahkan Allah.
Binatang tersebut memberi tanda pada muka orang mukminin sehingga ia menjadi terang seperti bintang dan binatang tersebut akan berjalan di muka bumi yang tidak dapat dikejar oleh siapapun serta tidak seorangpun yang dapat melarikan diri darinya, bahkan apabila seorang laki-laki berselindung darinya dengan melakukan shalat, maka Dabbatul Ardhi akan datang dari belakangnya dengan berkata: “Hai fulan mengapa baru sekarang kamu shalat?” Lalu ia memberi tanda pada mukanya dan pergi.
Rasulullah bersabda:
“Binatang bumi itu akan keluar dengan membawa Tongkat Musa dan Cincin Sulaiman, maka ia akan mencap hidung orang kafir dengan tongkat dan akan membuat terang wajah orang Mu’min degan cincin, sehingga degan demikian apabila telah berkumpul beberapa orang-orang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah seorang dari mereka akan berkata: “Makanlah ini wahai orang Mu’min” dan “makanlah ini wahai orang kafir.”
(Riwayat Abu Dawud Ath Thayalisi, Ahmad dan Ibn Majah, semua riwayat tersebut berasal dari Hammad bin Salamah dari Abi Hurairah)
‘Abdullah bin Amru bin ‘Ash berkata bahwasanya binatang ini adalah Al Jassasah yang pernah disebut dalam hadits Tamimuddary. (Lihat Syarah An Nawawi atas Shahih Muslim)

Tanda Besar Kiamat: 6. Keluarnya Asap

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Maka tunggulah ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia, inilah adzab yang pedih.”
(Ad Dukhkhan: 10-11)
Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Rabbmu telah memperingatkan kamu dengan tiga hal. Pertama: Asap yang akan mengakibatkan kepada orang Mu’min seperti demam dan kepada orang kafir sehingga ia melepuh (pecah) dan keluar asap dari setiap telinganya, yang kedua adalah binatang, yang ketiga adalah Dajjal.”
(Dikeluarkan oleh Ibn Jarir dan diriwayatkan oleh Thabrany dari Abu Malik Al Asy’ari dan sanadnya adalah jayyid)
Berkata Ibn Abi Hatim dari Ali bin Abu Thalib: “Sebelum selesai tanda asap, maka ia akan mengakibatkan kepada orang-orang Mu’min seperti demam dan akan melepuhkan orang-orang kafir sampai pecah.”
(Tafsir Ibn Katsir, surat Ad Dukhkhan)
Ibn Jarir meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Abu Malikah, berkata ia: “Pada suatu pagi saya pergi kepada Ibn ‘Abbas.” Maka ia berkata: “Malam tadi aku tidak dapat tidur sampai pagi.” Aku bertanya: “Apakah sebabnya.” Beliau menjawab: “Karena orang-orang berkata bahwa bintang berekor sudah terbit, maka saya cemas akan kedatangan asap yang sudah mengetuk pintu, maka saya tidak dapat tidur sampai pagi.”
(Ibn Katsir berkata: “Sanad perkataan ini adalah shahih kepada Ibn ‘Abbas, Tafsir Ibn Katsir)
Asap ini akan tetap ada selama 40 hari dan ia adalah peringatan untuk orang-orang kafir sebagai permulaan azab dan bencana bagi mereka.
Setelah kemunculan asap ini maka akan datang angin yang lembut dari arah Yaman, ia akan mencabut arwah setiap Mu’min, dan ia tidak akan menyisakan kecuali jiwa-jiwa yang kafir, sebagai permulaan untuk penimpaan azab kepada mereka.
Rasulullah bersabda:
“Di pintu gerbang (menjelang) hari kiamat akan datang angin yang akan mencabut ruh-ruh setiap Mu’min”
(Riwayat Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibn Majah dari An Nuwas Ibn Sam’an)
“Sesungguhnya Allah akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutra dari arah Yaman atau arah selatan. Tidak seorangpun yang akan dia sisakan dari orang-orang yang masih ada iman dihatinya walaupun seberat biji kecuali akan dia cabut rohnya.”
(Riwayat Muslim dari Abi Hurairah. Riwayat Hakim. Dan dalam Asshahihah Al Albaani, nomer 1759)

Sumber : http://tanda-kiamat.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar